Friday 9 May 2008

Foto - Foto Olga

Foto2 Cemberut Olga

Selain foto2 terbaik ketika dia tersenyum, Olga juga ada foto2 ketika sedang cemberut atau galak sama yang mengambil gambar (pasti yang foto bukan bapak atau ibunya). Jadinya malah di semua foto yang ada bapaknya dan ibunya, si Olga gak pernah senyum ...


Ini foto waktu diambil gambarnya di rumah sakit Bunda (gak mau senyum sambil mau minta kamera-nya yang berwarna merah)



Ini foto waktu di family gathering RPX ... wuidih cemberut ...



Ini foto waktu nikahan di Taman Mini ... bener2 gak mau ngadep kamera... hihihi...

Sebenarnya menarik juga untuk merekam gambar ketika anak kita sedang cemberut atau marah. Karena suatu saat kita lihat lagi kita akan tersenyum dalam hati kita.

Bapaknya Olga ... Didi

Tuesday 6 May 2008

Lovely Chloe Hidayat

Olga's new baby friend ...

<--- Foto Lovely Chloe Hidayat


Bulan ini Olga mempunyai teman bayi baru. Namanya Lovely Chloe Hidayat. Bayi mungil ini putri pertama dari Tante Nana dan Om Yayat. Dilahirkan di Rumah Sakit Bersalin Asih Kamar 22 Pada hari Jum'at Jam 18:53. Lahir sehat cantik dengan berat 2.75 Kg dan panjang 46 Cm.

Tapi memang namanya juga Tante Nana, mengikuti proses-nya udah seperti nonton bola menit2 terakhir dimana speed permainan jadi semakin cepat dan semakin deg2an.

Ditanggal yang sama jam 15:30 dia masih di kantor jumpalitan ngurusin kerjaan. Masih teriak2 telpon kanan telpon kiri. Padahal dari pagi udah kontraksi. Akhirnya dia nyerah jam 16:00 kurang dia minta ijin pulang karena sudah merasakan sakit. Di lift juga sempet keluar air mata (tapi katanya sih karena sedih mau ninggalin kerjaan selama 3 bulan). Trus ujug2, bayi mungkil yang kata dokter perkiraan kelahirannya ke dunia tanggal 12 Mei 2008 udah mbrojol keluar jam 18:53. Udah gitu pake acara dokter-nya telat dateng dan dalam proses persalinan di selingi dokter-nya shalat dulu hihihi... padahal tuh dokter udah masukkin tangan mau narik bayi-nya trus berpikir ... "hmmm gw isengin si nana aahh... gw shalat dulu bentar ntar balik lagi" ... tante nana itu memang di setiap saat setiap kesempatan seperti ngomong "isengin gue doonngg". Untung akhirnya semua bisa berjalan dengan lancar.


Selama berkunjung di rumah sakit, Olga benar-benar diam alim nempel sama ibu bapaknya. Padahal di mobil mau ke RS dan ketika pulang dari RS, dia petakilan ngobrol sendiri, teriak2, main ciluk ba dengan bapak ibunya, ngegodain mas2 yang nyetir mobil mewah di kiri kanan (aduuh kok ya bisa2nya milih hanya yang mobil bagus)... hehehe... Tadinya kita kirain dia malu2 (namanya juga ndoro), tapi eh tiba-tiba dia nunjuk buah pisang di meja Tante Nana sambil minta.. waduh batal deh njulukin dia ndoro.. wong pas laper dia langsung nunjuk makanan... hehehe..


Selain berita gembira, Olga juga punya berita sedih.. Kemarin sore tetangga Olga (eyang2 kakung) ada yang dipanggil menghadap Bapa di Surga. Padahal eyang putri-nya dahulu sering ditemani Olga, yang sejak Olga sakit sudah tidak pernah berkunjung ke sana lagi. Jadi sekarang tinggal Eyang Putri-nya sendirian deh.. sedih banget.. Tapi tenang ya eyang putri, Olga nanti main kesana lagi deh untuk nemenin eyang putri.. tapi eyang putri mesti siap2 kalo Olga nunjuk kue ini dan itu ya... hehehe..


Hidup di dunia ini memang dibagi menjadi 3 bagian penting, kelahiran, kehidupan dan kematian. Dan bagi kami, semua itu akan dapat dijalani dengan penuh damai dan bahagia jika kita hidup dalam kasih. Kasih terhadap sesama seperti kami mengasihi orang2 yang paling kami cintai. Jika semua orang hidup dalam kasih, waahhh.. kita semua akan menjadi seperti Olga2 kecil yang bahagia dan selalu gembira...


Bapaknya Olga ... Didi

Sunday 4 May 2008

Be A Smart Parent!


Be A Smart Parents! Indeed it's very true!

Tidak ada yang salah dengan dengan nasihat menjadi orang tua yang harus pinter, pinter tentang segala jenis penyakit anak, obat - obatan, makanan yang bergizi, dan lain - lainnya. Pokoknya pinter segalanya yang bersangkutan dengan anak kita.Menjadi pinter tentunya perlu belajar, dari sumber apa pun, buku, artikel di majalah, milist dll. Inilah yang selama ini sebagai orang tua, kami terus belajar menjadi pinter untuk si kecil Olga. Satu hal yang baru saja saya pelajari adalah menjadi orang tua yang pinter berarti mengambil keputusan tepat berdasarkan kondisi anak dan bukan berdasarkan teori semata.

Beberapa minggu lalu Olga sakit batuk pilek. Suhu tubuhnya nggak terlalu panas, sekitar 38 C. Masih mau makan dan tetap lincah. Menurut ilmu yang kami pelajari dengan kondisi seperti itu belum perlu si anak dibawa ke dokter. Jadi kami pun bertahan untuk tidak membawa Olga ke dokter. Cukup obat penurun panas. Hari berlalu dan Olga tak kunjung sembuh. Nafsu makannya hilang (padahal sebelum sakit kami panggil dia "rks" singkatan dari rakus karena senangnya dia akan aktifitas mengunyah makanan), nggak mau turun dari gendongan meski lagi bobok. Barulah kami bawa ke dokter sekitar 4 hari setelah sakit. Karena kondisi yang sudah buruk, dokter ngasih antibiotik. Pasrah kami terhadap keputusan dokter. Yang penting putri kecil kami segera pulih.

Dalam kondisi seperti ini, memberikan obat pada Olga adalah perjuangan yang tidak mudah. Kalau biasanya dia cukup kooperatif, tidak kali ini. Untung mbak Sri sabar dan telaten. Tidak hanya meminumkan obat, ngasih makan pun ibarat pejuang kita dulu memerdekan negeri tercinta ini. Mau makan lima suap saja sudah girang bukan main. Berat tubuhnya turun cukup signifikan, hampir 1 kg.

Seiring dengan bertambahnya hari yang berarti bertambahnya obat yang Olga minum, kondisinya semakin membaik dan kini sudah kembali kemayu teriak kegirangan bermain "cilup, ba". Selera makannya pun sudah pulih.

Seandainya kami benar - benar orang tua yang pintar dan bijak mengenal kondisi Olga tentunya kami tidak terlambat membawa dia ke dokter. Ternyata malaikat kecil kami tidak sekuat seperti yang kami duga. Ternyata ilmu yang kami pelajari tidak begitu saja bisa kami terapkan untuk Olga. Kalau saja kami tidak menunda ke dokter, ia tidak akan begitu menderita, selera makannya tidak akan hilang sama sekali, ia masih akan lincah bermain, bobok dengan nyenyak dan tidak mendapatkan antibiotik sama sekali! Olga, maafkan ibu ya sayang...

So, tidak hanya be a smart parent, tapi juga be a wise parent. Kenali kondisi anak kita dan kita bertindak berdasarkan kondisi itu.

Ibunya Olga ... Lala