Tuesday 8 December 2009

Uji Emisi Mobil


Akhirnya... mobil-nya Olga sudah di uji emisi dan dapet buku keterangan lolos uji emisi + sticker-nya deh di Honda Tendean. Ternyata masa berlaku lolos uji emisi hanya 6 bulan. Jadi nanti bulan Juni 2010 harus di uji emisi lagi deh. Gak papa... 6 bulan sekali demi bumi yang hijau :)

Untuk biaya-nya gak mahal kok hanya Rp. 75,000-an. Kalau berlaku 6 bulan atau 180 hari berarti biayanya Rp. 417 / hari. Hanya sepersepuluh harga 1 liter bensin. Tapi moga2 sih ke depan kalau sudah lebih massal dan rutin harganya bisa lebih diturunin lagi :)

Sekarang tinggal pinter-pinter jaga kondisi mobil deh biar kadar emisi gas buang-nya tetap bagus sampai masa uji berikut-nya... Untuk sticker, kayaknya kalau 6 bulan sekali ganti, kasihan kaca film windshiled mobil deh, pasti rusak. Jadi gak usah ditempel gak papa kok as long as terlampir rapih di "Buku Keterangan Memenuhi Ambang Batas Emisi" dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

Harapannya sih semua kendaraan yang beroperasi di Indonesia harus lolos uji emisi dan ketentuan hukum-nya diberlakukan dengan sungguh-sungguh (bukan jadi ajang cari duit semata oleh oknum2). Dan berlaku untuk mobil dan motor. Ini mengingat Indonesia negara terpolusi udara-nya di asia tenggara. Tinggal di permudah saja proses untuk mendapatkannya.

Masukkan saja, sekarang uji petik emisi kendaraan baru dilakukan di DKI Jakarta saja. Dan bengkel2 yang ditunjuk hanya ada beberapa bengkel saja di dalam wilayah Jakarta. Padahal, mungkin 60% kendaraan yang masuk Jakarta itu berasal dari daerah2 penyokong di Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya. Nah kan repot juga kalau orang2 yang tinggal di daerah2 situ mesti bela2in ke Jakarta hanya untuk nyari bengkel yang bisa mengeluarkan sertifikat dan sticker lolos uji emisi. Hehehe... Kalau bisa sih semua bengkel resmi ATPM WAJIB bisa menyediakan uji emisi. Selain mempermudah, kan bisa saja orang2 di luar Jakarta juga ingin ikut menyegarkan udara Indonesia tercinta ini. Hehehe...

For green earth, for Olga, and for future generation... :)

Bapaknya Olga

Thursday 3 December 2009

Anak Indigo dan Ramalan 2012



Hehehe... Seru juga ya melihat persepsi masing-masing orang terhadap apocalypse 2012. Padahal bisa jadi habisnya kalendar Maya sama saja seperti habisnya kalendar di rumah kita. Kalau sudah sampai 31 Desember, ya tinggal beli lagi aja kalender baru di toko buku (nothing happens). Atau kalau kalender Maya sudah habis 2012 nanti, ya tinggal beli aja kalender Maya dari tahun 2012 sampai tahun 7137. Hehehe... Sayangnya peradabannya sudah keburu punah, kalau tidak, mungkin banyak dijual kalender-nya.

Anyway, biar bikin seru-seruan aja, salah satu ramalan tentang 2012 adalah terjadinya perubahan tingkat kemanusiaan manusia. Kalau imajinasi saya (bukan untuk di perdebatkan ya), inget kan kalau ada 2 versi keberadaan manusia di bumi, yaitu versi penciptaan Adam dan Hawa serta versi evolusi Darwin. Kesamaan dari kedua versi tersebut hanya satu yaitu sama-sama sepakat ada SAAT dimana Adam lahir atau ada SAAT dimana manusia menjadi manusia (bernalar dan berpikir dan berteknologi).

Jadi saya ber-imajinasi, saat itu mungkin adalah tahun 3113 SM yang merupakan awal dari Jaman Silver. Dimana pada saat itu terjadi perubahan terhadap tingkat kemanusiaan manusia (manusia pertama diciptakan, atau manusia menjadi manusia seperti kita sekarang ini). Nah dari 3113 SM - 2012 M, adalah jaman seperti yang kita jalani sekarang. Dimana manusia sudah menjadi mahluk yang tingkatannya telah meninggalkan jauh mahluk2 hidup lainnya di dunia. Ya kan?

Nah Jaman Keemasan akan di mulai dari 2012 - 7137 M, dimana tingkat kemanusiaan akan meningkat lagi dari kondisi kita sekarang ini. Nah loh.. Maksudnya manusia akan menjadi seperti apa lagi nih? Nah ramalan beberapa orang mengatakan bahwa, menjelang masa keemasan manusia, sedang terjadi pemurnian peradaban manusia (pra-keemasan)dari tahun 1992 - 2012. Dan ternyata, dari hasil penelitian terungkap bahwa sejak 1992, 85% - 95% anak-anak yang lahir sesudahnya adalah anak-anak INDIGO yang memiliki kemampuan lebih dari manusia normal sekarang ini. Bahkan persentase-nya makin meningkat yang mungkin tahun 2009 ini semua anak yang lahir 99% INDIGO. Hehehe.. Seru kan?

Jadi mungkin (hanya mungkin), tahun 2012 bukan kiamat duniawi seperti yang di ramalkan beberapa orang dan di seru-serukan oleh film 2012, tapi adalah masa dimana terjadi perubahan tingkat kemanusiaan manusia. Ramalan Nostradamus juga mengatakan bahwa dunia akan di pimpin oleh manusia-manusia bertutup kepala biru loh. Mungkin maksudnya adalah bahwa dunia akan di pimpin oleh manusia-manusia indigo yang memancarkan aura indigo (nila) di kepalanya. Sayangnya warna indigo belum dikenal oleh Nostradamus jadi dia menyebutnya biru.

Hehehe... hayoo.. Berarti ibu-ibu yang melahirkan tahun 2009 ini dan setelahnya, anaknya adalah anak indigo.. Dan berarti semua orang tua dari anak yang lahir tahun 2009 - 2012 harus belajar memahami indigo kalau gak mau salah membimbing si kecil.. hehehe..

Tidak pernah ada salahnya untuk memperluas wawasan selama kita mampu untuk melihat the silver lining in the clouds.. :) cheers ...

Bapaknya Olga

Klaim Jamsostek

Wuih, setelah sebelumnya bertakut-takut ria klaim jht jamsostek bakalan susah, ternyata salah. Hanya dalam waktu 15 menit (termasuk parkir mobil dan isi form), pengurusan klaim selesai di lakukan. Dan uang-nya pun sudah di transfer dalam waktu 6 hari kalendar ( 4 hari kerja ) saja.

Akhirnya Olga bisa ada tambahan uang untuk beli lemari deh. Soalnya baju2-nya Olga sudah buanyaaakk sekali yang sudah tidak muat dan masih bagus2, jadi masih tetap di simpan deh sama ibu di lemari. Hehehe... rencananya sih mau di kasih ke Adik Kei, lumayan biar Adik Kei bisa gaya seperti kakak-nya.

Oh ya kembali ke klaim jht jamsostek, setelah sudah bekerja 5 tahun dan sudah melewati masa tunggu sampai 6 bulan, akhirnya diputuskan untuk mengambil dana jamsostek (seharusnya hanya 1 bulan jika masa kerja sudah 5 tahun atau lebih). Sebenarnya sih tidak apa2 dana kita tetap disimpan di Jamsostek tapi karena sedang butuh jadinya mau diambil deh (lagipula denger2 ada gosip -belum tentu bener sih- kalo dana jamsostek nantinya tidak bisa di klaim 100% bikin jadi takut). Karena kantor di Cilandak Commercial Estate, jadi-nya bapaknya Olga klaimnya ke Jamsostek jalan R.A. Kartini (arteri TB Simatupang) yang lokasinya di samping kanan Ford Jakarta Selatan. Kalo kita berjalan dari arah kampung rambutan ke pondok indah, lokasinya setelah lampu merah fatmawati di kiri jalan (+/- 100 meter).

Waktu itu bapaknya Olga datang hari Kamis, 26 November 2009 jam 09:00 pas tiba di Jamsostek. Setelah parkir, terus menghadap ke petugas satpam yang berjaga di sebelah kiri pintu lobby untuk di periksa berkas-berkasnya (wah cuman satu nih satpamnya, kalo lagi rame gimana ya?).

Berkas2 yang diperiksa (tidak lupa juga bawa MATERAI Rp. 6,000 satu buah):
1. Kartu Jamsostek (asli + 1 fotocopy)
2. KTP (asli + 1 fotocopy)
3. Kartu Keluarga (asli + 1 fotocopy)
4. Surat Keterangan Pernah Bekerja dari kantor yang jht-nya mau kita klaim (asli + 1 fotocopy)
5. Kalau kita mau dana-nya di transfer, berarti kita juga copy-kan halaman depan buku tabungan (pastikan copy-annya jelas, kalau enggak nanti salah transfer bisa gagal)

Setelah lengkap, semua itu di klip jadi satu sama satpamnya. Terus kita berikan nomor urut dan di berikan 2 jenis form yang harus kita isi (simple kok hanya keterangan dan pernyataan saja --> disini materai dibutuhkan). Setelah nomor urut kita di panggil, tinggal datang deh ke loket petugas-nya (seperti teller di bank) untuk di verifikasi. Mbak-nya juga cantik2 jadi-nya tambah nyaman deh klaim-nya... hehehe...

Yang asli hanya untuk diperiksa saja kok dan akan dikembalikan kecuali Kartu Jamsostek asli akan di ambil. Kita bisa sambil tanya berapa saldo kita kok. Karena saya minta-nya di transfer, terus dibilang deh sama mbak-nya dalam seminggu akan di transfer. Ternyata benar kurang dari seminggu sudah masuk transferannya. Oh iya btw di potong pajak ya, kalo punya saya dipotong sekitar 5%-an dari 69juta saldo diterimanya 66juta (gak tahu apakah berlaku sama untuk semua atau tergantung dana-nya).

Akhirnya jadi deh beli lemari baju buat Olga... horeeeee... :)

Bapaknya Olga