Tuesday 8 December 2015

Angin Duduk ( Angia Pectoris )

Dikira Hanya Masuk Angin Biasa, Dina pun Meninggal

Jangan pernah sepelekan penyakit. Mungkin itu pelajaran yang bisa diambil dari kisah Dina berikut. Awalnya ia mengira dirinya hanya mengalami masuk angin biasa, namun ia akhirnya meninggal karena ternyata ia menderita angin duduk.

Hari itu, Dina (32) meminta izin pulang lebih cepat dari kantornya. Sejak Pagi, Dina merasa pusing dan mual. "Aku masuk angin nih," keluhnya pada Fahmi (35), suaminya melalui telepon.

Setiba di rumah, Dina memesan bubur ayam serta teh panas untuk mengurangi rasa tak enak badan yang dideritanya. Setelah kerokan, ia mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh badannya, sebelum beranjak tidur.

Lepas senja, Dina belum bangun juga, Fahmi yang baru saja pulang kantor. Menengok ke kamar, ditempat tidur Dina memang masih tertelungkup, tapi....sudah tak bernapas lagi!

Wajahnya kebiruan, tampaknya, Dina menahan rasa sakit sesaat sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Selain panik, suaminya juga bingung, Sejauh diketahuinya, selama ini kondisi kesehatan Dina baik-baik saja. Bahkan istrinya itu tergolong wanita gesit yang memiliki segudang aktivitas setiap harinya, Lantas, Penyakit "tersembunyi" apakah yang merenggut nyawa Dina?

Menurut dr. Djoko Maryono, DSPD, DSPJ, ahli internis dan kardiologi dari RS Pusat Pertamina, yang dialami Dina adalah Angina Pectoris. Orang-orang kita dulu biasa menyebutnya sebagai penyakit angin duduk.

angina pectorisGejalanya memang mirip masuk angin biasa, hanya sedikit lebih berat. Tak mengherankan. Penyakit ini cenderung disepelekan.

Masuk angin yang satu ini ternyata bukanlah masuk angin biasa. "Yang biasa disebut angin duduk sesungguhnya adalah salah satu gejala penyakit jantung koroner, yang jika tidak segera ditangani penderitanya bisa langsung meninggal hanya dalam waktu 15-30 menit setelah serangan pertama" dr. Joko mengingatkan.

Karena itu, kematian yang terjadi sama sekali bukan akibat kerokan atau pengolesan minyak angin, seperti yang dilakukan Dina, melainkan karena tidak terdeteksinya kelainan pada jantung penderita. Padahal, seandainya sepulang kantor Dina langsung pergi ke Rumah Sakit atau ke dokter, dan bukannya malah kerokan dirumah yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan sang penyakit, mungkin nyawanya masih sempat terselamatkan.

Ciri-ciri pusing, mual dan kembung yang dialami penderita Angina Pectoris memang nyaris serupa dengan penyakit masuk angin biasa. Hanya penderita juga merasakan dada sesak, nyeri dibagian ulu hati, keluar
keringat sebesar jagung, serta badan terasa dingin. Sayangnya, hal ini sering tidak disadari sebagai indikasi adanya gangguan pada jantung yang sifatnya kritis.

Menurut dr. Joko, 20% dari keluhan Angina Pectoris yang diperiksakan ke dokter atau rumah sakit ternyata terdeteksi sebagai penyakit jantung koroner akut. Penyakit ini merupakan gangguan pada jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner, sehingga darah tidak mampu mengantarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh jaringan dinding rongga jantung. Karena itu, jika tidak terdeteksi sejak awal, penderitanya bisa mengalami sudden death.

Penyakit Angina Pectoris itu sendiri berupa perasaan tidak nyaman berkepanjangan, yang terjadi lebih dari 5 menit, akibat menurunnya tekanan darah yang memompa jantung. Akibatnya, jantung membutuhkan lebih banyak oksigen. Karena jantung tidak mampu memompa dengan sempurna, maka pembuluh darah mengadakan reaksi pemulihan berupa kontraksi guna mencukupi pengisian oksigen pada pompa jantung tadi, kontraksi itulah yang menimbulkan keringat dingin pada kulit.

Kasus seperti yang dialami Dina di atas juga sering kali saya dengar terjadi di orang-orang terdekat saya. Kita emang suka kecele dan menganggap penyakit mematikan ini hanya sekedar masuk angin biasa, sehingga saat sudah benar-benar sakit korban pun akhirnya tak dapat diselamatkan lagi.

Sumber: Forward-an dari group WA  😊😊

Monday 12 October 2015

Doa Syukur Atas Perkawinan Untung dan Sonya (Plaza Bapindo Minggu 11 Oktober 2015)

Doa ini saya buat sebagai ucapan syukur atas perkawinan Untung dan Sonya pada resepsi yang dilangsungkan pada hari Minggu 11 Oktober 2015 di Plaza Bapindo.

Sebagai seorang pendosa (hehehe) sebenarnya saya sangat merasa tidak pantas untuk membuat dan memimpin doa perkawinan yang sangat suci (karena Allah sendiri yang menyatukan dan mengukuhkan cinta mereka). Semoga dalam kepasrahan hati dan keyakinan akan kehadiran Allah, doa ini dikabulkan oleh Allah dan sungguh-sungguh membawa kebahagiaan bagi pasangan yang berbahagia Untung dan Sonya.

-----

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (Amin)

Ya Allah, Bapa kami yang Maha Baik.
Pada malam hari ini, kami semua yang berkumpul disini hendak bersyukur pada-Mu, karena Engkau telah berkenan mempersatukan Untung dan Sonya dalam ikatan perkawinan yang suci.

Engkau telah mendampingi mereka dalam perjalanan mereka untuk saling mengenal, saling mencintai dan saling mengasihi satu sama lain. Dan kini, Engkau jugalah yang telah mengukuhkan cinta mereka, dalam Berkat Sakramen Perkawinan, ketika mereka bersama-sama mengucapkan janji perkawinan yang tulus dan suci di hadapan Altar-mu.

Kami mohon Ya Allah, hadirlah ditengah mereka dan jagailah mereka dalam mengarungi samudra kehidupan, dalam suka dan duka agar mereka selalu setia akan janji perkawinan mereka. Berikanlah karunia kesehatan bagi mereka, agar mereka dapat selalu hidup bersama, sampai pada akhirnya mampu melanjutkan misi pewartaan-Mu, melalui anak-anak yang akan Engkau karuniakan kepada mereka.

Kami juga mohon Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kasih-Mu kepada mereka, sehingga mereka selalu dikuatkan untuk terus saling mengasihi dan mencintai, serta untuk terus saling mengampuni dan menerima dalam kebersamaan mereka. Hingga pada akhirnya, nama-Mu akan semakin dimuliakan ditengah mereka.

Urapilah mereka juga dengan Roh Kudus-Mu, agar mereka selalu dipersatukan dengan Engkau, dengan Kristus dan dengan Gereja, sehingga mereka dapat menjadi saksi akan Kasih dan Kemuliaan-Mu ditengah-tengah masyarakat.

Ya Allah, Bapa kami yang Maha Baik.
Pada malam ini, keluarga besar bapak/ibu FANDAWAN RAMALI dan bapak/ibu KANTJONO SOEBAGIO telah mempersiapkan hidangan makan malam sebagai bentuk ucapan syukur kami kepada-Mu. Berkatilah mereka semua yang telah mempersiapkan santap malam ini Ya Allah dan berkatilah santap malam ini, agar melalui santapan ini, kami semua semakin dikuatkan untuk terus mampu mewartakan kasih bagi sesama.

Demikianlah doa dan permohonan kami Ya Allah, dengarkanlah doa yang kami panjatkan kepada-Mu, melalui perantaraan Putera-Mu yang terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus. AMIN.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (Amin)

-----

Bapaknya Olga dan Ivo

Friday 15 May 2015

Shemitah dan ramalannya tentang kejatuhan ekonomi mulai September 2015 sampai dengan tahun 2021

Apa itu "Shemitah"?

Dalam Alkitab, orang-orang Israel diperintahkan untuk membiarkan tanah mereka tidak tergarap setiap akhir tujuh tahun. Tidak boleh ada yang menabur dan tidak boleh ada yang menuai di tanahnya, dan ini adalah sesuatu yang sangat diperhatikan oleh Tuhan. Bahkan, kegagalan untuk menghormati Tahun Sabat ini adalah salah satu alasan mengapa orang-orang Yahudi diasingkan ke Babel pada tahun 586 SM.Tahun Sabat inilah yang disebut juga sebagai tahun Shemitah.

Selain mewajibkan orang-orang Israel untuk membiarkan lahannya tidak tergarap, pada hari terakhir dari tahun Shemitah, orang-orang Israel diperintahkan juga untuk melakukan pelepasan utang. Hal ini bisa ditemukan pada kitab Ulangan bab 15.

Pada akhir setiap tujuh tahun, kamu akan memberikan pembebasan atas hutang-hutang orang lain kepadamu. Ini adalah cara pembebasannya: Setiap orang yang telah memberikan pinjaman kepada tetangganya akan membebaskan hutangnya. Dia tidak akan menagihkan kembali hutang-nya dari tetangganya, atau saudaranya, karena itu disebut pembebasan Tuhan. Hal ini terjadi pada akhir setiap tujuh tahun di Elul 29 - hari tepat sebelum Rosh Hashanah pada kalender Alkitabiah.

Apa hubungan Shemitah terhadap ramalan akhir Jaman?

Dalam Misteri Shemitah, Rabbi Jonathan Cahn menggambarkan bagaimana pola Alkitab ini terhubung ke berbagai kejadian dalam sejarah modern, termasuk munculnya Amerika menjadi negara adidaya, Perang Dunia I dan II, kembalinya orang-orang Yahudi ke tanah perjanjian mereka, Perang Enam Hari dan bahkan berdirinya Menara World Trade Center.

Dia juga mencatat adanya penghakiman yang terjadi dengan pola interval setiap tujuh tahun pada bulan September 2001 dan 2008, yang ditandai dengan kejatuhan terbesar sepanjang sejarah Wall Street. Yang pertama terjadi pada 17 September 2001, hanya beberapa hari setelah 11 September 2001 (serangan teroris), dan yang kedua terjadi pada 29 September 2008. Keduanya terjadi pada hari Alkitab Elul 29, yaitu hari yang ditetapkan untuk menghapus keuangan suatu bangsa. Yang berikutnya akan terjadi pada 13 September 2015.

"Selama bertahun-tahun, pengamat keuangan telah dibuat bingung mengapa semua kejatuhan ekonomi terbesar cenderung berlangsung saat yang sama dalam suatu tahun" kata Cahn. "Kapan? September-Oktober. Bagaimana jika kita mencatat beberapa kejatuhan ekonomi terbesar dalam sejarah. Apakah setiap dari kejatuhan itu berlangsung pada akhir siklus tujuh tahun dari Shemitah dan pada saat penghakiman, jawabannya adalah, 'Ya . "Setiap kejatuhan ekonomi terbesar selalu jatuh pada saat penghakiman di akhir siklus tujuh tahun Shemitah. Dan yang perlu kita perhatikan, fenomena ini semakin meningkat. Semakin menunjukkan keakuratan-nya. "

Walaupun Shemitah yang sedang berjalan tahun ini, sudah dimulai dari September 2014 hingga September 2015 ini, Cahn mengatakan bahwa ada "Super Shemitah" -atau Tahun Yobel, tahun pada akhir tujuh siklus dari Shemitah (akhir dari 7 kali 7 tahun), dimulai September 2015 ini sampai dengan September 2016.
"Orang tidak menyadari bahwa Shemitah adalah salah satu kunci yang hilang dalam nubuat akhir jaman" kata Cahn, penulis The Harbinger, yang telah terjual lebih dari 2 juta kopi. "Apa akhir dari nubuat akhir jaman? Jawabannya Masa Kesengsaraan. Berapa lama Masa Kesengsaraan? Tujuh tahun. Setiap akhir tahun ketujuh adalah tahun Shemitah, dan setiap akhir dari tujuh kali Shemitah adalah Super-Shemitah, yang kita sebut Tahun Yobel "

Meskipun ada pola-pola seperti ini, Cahn mengatakan bahwa Tuhan sama sekali tidak terikat dengan siklus ini.

Dalam kitab Kejadian, Shemitah dimulai dengan mimpi Firaun tentang 14 sapi, dimana terdiri dari tujuh sapi sehat dan tujuh sapi sakit. Tuhan mengungkapkan kepada Yusuf bahwa tujuh sapi yang sehat melambangkan tujuh tahun kemakmuran, sementara tujuh sapi yang sakit melambangkan tujuh tahun kelaparan yang akan mengikuti sesudahnya.
"Tuhan memberikan peringatan ke Mesir untuk memberitahu mereka apa yang akan terjadi," kata Cahn. "Titik balik adalah pada sapi ketujuh."

"Pola Shemitah adalah ... dimulai dengan diam-diam sehingga kamu hampir tidak akan memperhatikannya," kata Cahn. "Ini adalah awal dari akhir dari Amerika Peradaban," kata Cahn. "Kami melihat hal-hal yang belum pernah kita lihat dalam sejarah manusia."
Mungkinkah ini awal dari akhir suatu masa semua peradaban (bukan hanya Amerika)?

"Ini bukanlah suatu kebetulan. Alkitab mengatakan celakalah mereka yang mengatakan bahwa yang jahat adalah baik dan menerima kejahatan itu. Bukan suatu kebetulan bahwa pada saat yang sama bangsa-bangsa memanggil kejahatan itu baik, tetapi memanggil yang baik seperti kita yang percaya pada Tuhan sebagai jahat. Apa yang terjadi sekarang adalah Anda mendengar banyak dan semakin banyak orang-orang Kristen dianiaya hanya karena mencoba untuk tetap setia pada iman mereka. Semuanya akan segera dimulai "

Apa hubungan-nya dengan kita semua di Indonesia?

Kita bisa saja menemui bahwa di tanggal 13 September 2015 akan terjadi kejatuhan ekonomi di Amerika. Lalu akan terjadi 7 tahun masa resesi (mulai tahun 2015 ini) dimana ekonomi di Amerika atau dunia akan mengalami masa terburuk sampai dengan tahun 2021.

Harga-harga akan naik, lapangan kerja akan berkurang, banyak perusahaan2 akan tutup, banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan-nya, dan lain sebagainya. Itu adalah ramalan yang dikatakan oleh pola siklus Shemitah seperti yang selama ini berjalan.

Tapi, seperti yang dikatakan sebelumnya. Tuhan tidak terikat oleh siklus-siklus ini. Tuhan berkehendak bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Marilah kita berdoa agar kita dihindari dari segala yang jahat dan selalu dalam pelukan Kasih-Nya.


Stefanus Didi dari berbagai cuplikan